Bismillah.
Assalamua alaikum warahmatullahuhi wabarakatu.
Kita semua tahu apapun yang diciptakan Allah Subhana wa Ta’ala pastilah memiliki suatu manfaat, memiliki suatu sebab mengapa hal itu diciptkan Allah di dunia ini. Sama halnya dengan setiap benda maupun keadaan pastilah ada suatu hikmah yang dapat diambil dalam keadaan apapun.
Pernahkah kalian mendengar teori yin dan yang? Ying yang seluruhnya putih tapi masih tersisa titik hitam, dan begitupun yang yang seluruhnya berwarna hitam, masih tersisa titik putih. Begitulah manusia dan segala apa yang diciptakannya dan dilakukannya, tak ada yang sempurna. Berbeda dengan Tuhan, Allah Subhana wa Ta’ala yang tak ada cela atas apa yang diciptakn-Nya.
Akan saya ambil dari berbagai contoh, dalam benda maupun keadaan.
Apa yang ada dibenak teman-teman ketika membaca kalimat basah, macet, plastik?
Mungkin kita memiliki pikiran yang berbeda-beda, mengenai basah hanya air yang muncul dalam pikiranku. Macet adalah sebuah hal yang ingin dihindari oleh setiap orang.
Bagaimana dengan plastik? Yang terpikir olehku adalah sampah plastik yang terus menumpuk.
Berdasarkan pemikiran di atas hanya basah yang bernilai positif, tapi bagaimana macet dan plastik? Saya yakin kedua kata tersebut pasti memiliki sisi positif, mari kita urai.
Terus membaca ya teman-teman semoga ada hikmah yang dapat dipetik.
Basah. Seseoraang akan basah jika terkena air. Apa yang kita rasakan ketika basah? Ada yang merasa kesal, sedih ataupun senang. Kesal ketika kita ketumpahan air, mendapat cipratan air karena basah. Sedih ketika perabotan rumah kita basah karena banjir.
Tapi, dalam keadaan tertentu basah dapat membuat kita merasa senang. Senang ketika kita dapat membasahi tenggorokan kita dengan air saat adzan magrib berkumandang dikala kita berpuasa, senang dikala kita dapat membasahi tubuh kita setelah berolahraga di hari yang terik, para tumbuhan senang ketika kita membasahi mereka dikala musim kemarau melanda. Ternyata basah dapat membawa kita dalam kesyukuran.
Macet. Bagi sebagian orang macet adalah hal yang harus dihindari. Ketika kita sedang terburu-buru untuk sampai ketujuan maka tak boleh ada macet dalam perjalanan kita. Macetpun menjadi masalah disetiap kota-kota Metropolitan seperti Jakarta dan jangan salah di kotaku juga Makassar.
Sepertinya tak ada hal yang baik dalam macet, tapi coba kita lihat dalam sudut pandang lain. Jujur macet sangat membantuku ketika ingin menyeberang jalan, apa lagi di jalanan yang luas dan padat, ketika macet maka kendaraan akan berjalan perlahan dan itu membantuku untuk sampai keseberang.
Tak hanya itu, ketika macet dan para pengemudi merasa kehausan maka itulah rezeki bagi para pedagang asongan, mungkin itu cara Allah agar pedagang asongan dijalan mendapat rezekinya. Mungkin dengan macet banyak para pengendara berpikir untuk menaiki kendaraan umum, agar volume kendaraan bisa berkurang dan menanggulangi kemacetan. Walaupun macet mash terus menjadi masalah di setia kota, semoga ada sedikit hikmah disana.
Plastik. Seperti yang saya tuliskan ketika membaca atau mendengar kata ‘Plastik’ maka yang ada dalam pikiran saya adalah sampah plastik. Sampah plastik dimana-mana, kita yang setiap harinya mengkonsumsi plastik. Dunia yang sudah darurat sampah plastik.
Walaupun sampah plastik sudah membuat kita ketar-ketir, akan bagaimana bumi ini kedepannya, sampah plastik yang terus bertambah dan kita tak dapat mengelolahnya.
Ya.. mari kita tinggalkan masalah-masalah yang dibuat oleh plastik.
Mari berpikir positif, sebenarnya kita banyak sekali mendapatkan manfaat dari plastik, plastik sepertinya sudah digunakan dalam berbagai bidang. Dalam kedokteran, dalam industry makanan, indutri rumah tangga dan lain-lain.
Ya, selain membawa banyak sampah, plastik juga telah memberikan banyak manfaat dan kegunaan bagi kelangsungan hidup manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana agar sampah-sampah plastik tersebut tidak merugikan alam, dan itu adalah pr untuk kita semua, agar manfaatnya lebih besar dari mudhoratnya.
Jadi kesimpulannya, setiap hal pasti bernilai postif dan negatif tergantung cara pandang dan sebab akibat yang ditimbulkan. Macet dapat bernilai positif oleh seseorang, dan dapat bernilai negative oleh yang lainnya. Intinya marilah kita senantiasa berfikir positif akan suatu hal, dan jangan lupa mensyukurinya.
Mungkin sekian dari saya, semoga ada hikmah yang dapat dipetik dan mohon maaf jika terdapat banyak kesalahan dan kegajean dalam tulisan kali ini.
Wassalamu alaikum. Terima kasih telah membaca.
Plastik menjadi masalah di Indonesia karena dibuang begitu saja di lingkungan sehingga menumpuk dan menjadi pencemar. Menimbulkan banyak masalah lingkungan. Di negara-negara maju seperti Jepang masih menggunakan plastik, tapi tidak menjadi masalah besar seperti di negara kita karena mereka menerapkan 3R. Di Indonesia 3R masih kurang diaplikasikan dan menjadi PR besar kita.
BalasHapusMy blog: aoikinawa.blogspot.com
Wah..betul kak, kita masih kurang dalam hal pengolahan sampah. Terima kasih sudah berkunjung😀
HapusSalam kenal ya, aku juga tinggal di Makassar :')
BalasHapusWah.. Alhamdulillah ketemu teman sekampung😀 makassar mana ni kak😀
HapusBe positive thinking, penjabaran yang bagus dan tersampaikan kepada pembaca, setiap hal yang terkesan negatif pasti ada positif begitu juga sebaliknya. Cocok sekali denga teori Yin dan yan
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih banyak sudah mampir kak😀
Hapussalam kenal saya dari sukabumi, ditunggu singgah di blog saya...semangat menulisnya mbak
BalasHapusOk sip kak, nanti bakal jalan" deh di blognya😀
Hapussemoga dengan tulisan ini banyak orang yang mengurangi penggunaan plastik..
BalasHapusAmiin..iya betul kak👍
HapusAyo selamatkan samudera dan dari limbah plastiiiikkk...! XD dari perumahan juga biar selokan nggak macet, dan bikin rumah basah karena banjier.. XD
BalasHapus.
mantap nih Kiletters
Alhamdulillah makasih kak👍 kurangi sampah plastik ya, walaupun sedikit hehe
HapusBetul, kata plastik ingatanku juga langsung tertuju pada sampah plastik, yg suka dibuang orang di tengah jalan dengan seenaknya. Kalau punya priwitan udah tak semprit tuh orang 😓
BalasHapusIya, kak.. sampah sekarang sudah mulai menumpuk di mana-mana. Sekarang bukan lagi jargon "Buanglah sampah pada tempatnya" tapi "bagaimana mengelola sampah dengan baik". Masih ada aja yang buang sampah sembarangan><
HapusPenjabarannya detail, banyak sisi positif yg bisa di ambil insyaallah bermanfaat syekali tulisannya
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih kak😊
HapusSelalu mencari hikmah dalam setiap peristiwa, agar rasa syukur tak surut dalam keadaan apapun. Nice artikel, Kak. 🥰
BalasHapus