Review Buku Manusia Indonesia

Bismillah.

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, kemarin saya sempat ikut baca bareng di komunitas One Week One Book, saya masuk dalam kelas buku non-fiksi. Nah, buku yang kami baca adalah buku Manusia Indonesia karya Mochtar Lubis.

Adapun data-data dari buku Manusia Indonesia adalah sebagai berikut:

Judul: Manusia Indonesia; (sebuah pertanggung jawaban)

Penulis: Mochtar Lubis

Penerbit: Yayasan Obor Indonesia

Desain sampul: M. Yoesoef

ISBN: 978-979-461-818-9

Tebal: viii + 140 hlm; 21 cm

Terbit: Cetakan pertama, Mei 2013

Cetakan ke-4, November 2013

Mochtar Lubis (lahir di Padang, Sumatra Barat, 7 Maret 1922 – meninggal di Jakarta, 2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan pada tahun 1966.

Pidato kebudayaannya pada tanggal 6 April tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta dituangkan dalam sebuah buku yang berjudul "Manusia Indonesia".

Dalam buku ini, Mochtar Lubis memaparkan ciri khusus Manusia Indonesia. Dari apa yang dipaparkan tersebut, ada hal-hal yang bisa dibilang masih relevan dengan kondisi saat ini.

1. Pencuri kecil masuk penjara, tetapi pencuri besar bebas, atau masuk penjara tetapi sebentar saja.

2. Korupsi yang makin besar dari hari ke hari.

3. Menelepon langsung orang "Besar" dianggap kurang sopan (harus membuat janji terlebih dahulu).

4. Masih percaya pada takhyul, hantu, likantrofi (manusia menjelma dalam binatang). Percaya pada jimat dan jampe.

5. Kalau berkuasa mudah mabuk kekuasaan, kalau kaya mudah mabuk harta.

6. Masih kurang peduli pada kondisi alam.

7. Akibat data dan informasi yang tidak benar maka kelihatan seakan tidak punya logika.

8. Ikatan kekeluargaan yang cukup mesra.

9. Punya rasa humor yang cukup baik.

10. Cepat belajar.

Menurut saya buku ini agak berat, tapi menarik. Saya menikmati membaca di awal bab karena penasaran seperti apa Manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis, tapi menjelang akhir saya agak sedikit jenuh karena rasa penasaran saya telah hilang.

Buku ini tak hanya berisi ceramah Mochtar Lubis saja tetapi ada tanggapan-tanggapan dari beberapa tokoh, ada yang setuju, tak setuju, memberi kritik dan sara dengan isi ceramah Mochtar Lubis.

Ada pengharapan di sana, agar manusia Indonesia, rakyat Indonesia baik dari pemerintah maupun rakyat bisa menjadi lebih baik di tahun 2000, di karenakan ceramah ini dikemukakan di tahun 1977.

Overall, buku ini bagus untuk di baca sebagai bahan kritik bagi kita manusia Indonesia, apakah kita sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Mochtar Lubis ataukah kita sudah berbenah diri. Tapi saya harap kita sebagai manusia Indonesia sudah lebih baik dari apa yabg dipaparkan Mochtar Lubis sendiri.