Bismillah.
Silahkan baca part 1 nya di sini.
Akan kuceritakan mengapa dia, Muhammad bin Abdullah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam orang yang paling berhak untuk dijadikan idola, panutan. Yang paling berhak mendapat cintamu setelah Allah Subhana wa taala.
Silahkan baca part 1 nya di sini.
Idolaku Muhammad Bin Abdullah (Part 2)
Akan kuceritakan mengapa dia, Muhammad bin Abdullah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam orang yang paling berhak untuk dijadikan idola, panutan. Yang paling berhak mendapat cintamu setelah Allah Subhana wa taala.
Pertama, bukankah banyak orang mengidolakan seseorang karena ketampanannya? Maka ini bisa menjadi alasanmu. Nabi Muhammad shallalahu alaihi wa sallam adalah manusia tertampan di muka bumi ini. Saya banyak mendengar bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia tertampan. Kalian mengenal Nabi Yusuf alaihi salam? Karena ketampanan Nabi Yusuf para wanita tak sadar mengiris tangannya dengan pisau. Dan kau tau? Nabi Muhammad lebih tampan dari Nabi Yusuf.
Selain ketampanan wajah, yang membuatmu tertarik, menjadikan seseorang sebagai idola adalah perilakunya, akhlaknya. Maka, akan kuceritakan mengenai akhlak Beliau. Nabi kita, Rasulullah shallalahu alaihi wa sallam terkenal akan kebaikannya. Allah Subhana wa Taala berfirman dalam Q.S. Al-Ahzaab(33):21, " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik."
Kumohon jangan membantahku, karena ini terdapat dalam Al-Quran yang kebenarannya telah dijamin oleh Allah Subhana wa Taala. Jika kau tau akan akhlah Rasulullah yang jujur, amanah, cerdas, sabar. Manusia tanpa cela. Alam semesta, semua yang ada di langit dan di bumi mencintainya. Kekasih Sang Maha Besar.
Tidakkah engkau ingin menjadi salah satunya, menjadi orang yang mencintainya?
"Sungguh telah datang keadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (Q.S. At-Taubah;128)
Perjuangan Rasulullah shallallahu alahi wa sallam dalam berdakwah, menyebarkan agama Allah, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran bukanlah perkara mudah. Caci maki, pembullyan, menjadi buronan, dibenci oleh sanak saudaranya yang tak menerima ajarannya, hingga harus bertaruh nyawa dan pergi meninggalkan kota kelahirannya. Hanya semata-mata karena Allah subhana wa Taala dan bagi keselamatan bagi ummatnya.
Dia, Muhammad bin Abdullah, orang yang paling mencintai ummatnya. Yang paling mengasihi diriku, mengasihi dirimu. Di kala hidup hingga akhir hayatnya, tak pernah berhenti memikirkan ummatnya, bagaimana keselamatan ummatnya. Sangat rindu kepada ummatnya, kepada kita semua manuasia akhir zaman.
“Ummatii, ummatii, ummatiii-Ummatku, ummatku, ummatku." Ketika akhir hayatnya, Rasulullah terus mengkhawatirkan kita, tak menyebut siapapun kecuali ummatnya.
Rasulullah menangis akan keselamatan ummatnya, bagaimana bisa aku dulu tak mencintainya, Rasulullah, Kekasih Allah subhana wa Taala.
Di kala akhir zaman datang, di hari kiamat yang bahkan ayah, ibu, suami, istri, anak-anakmu tak akan ada yang dapat menolongmu, dialah satu-satunya yang begitu sibuk, mencarimu.
Dimanakah ummatku berada?
Dikala semua orang hanya memikirkan dirinya sendiri, dia akan terus mencari ummatnya. Tak akan berhenti memohon pada sang Maha Besar agar ummatnya di keluarkan dari Neraka.
Dan dimana idola, oppa-oppa Korea yang dulu begitu dipuja, begitu dicintai, akankah dia dapat menolong. Tidak.
Melainkan dia, Muhammad pemilik hati yang paling lembut, kekasih sang Maha Kuasa.
Silahkan baca lanjutannya Part 3 di sini.
Posting Komentar