Pengikut

Memberilah Walau Sedikit



Bismillah.
Assalamu alaikum warahmatullahi wa barakatu.

Haloo, teman-teman bagaimana kabarnya? Saya harap teman-teman dalam keadaan baik dan dirahmati Allah Subhana wa Ta’ala.
Kali ini saya ingin membagi sedikit cerita terkait quote di bawah ini,
“Memberilah walau kita tak punya banyak harta, memberilah walau sedikit!”
Malam itu Ibuku, yang biasa ku panggil Mama sedang bercerita, ya cerita keluarga di malam hari yang kadang kami sekeluarga lakukan.
Hal itu bermula ketika sepupuku mengirim foto di group whatsapp keluarga.
Foto itu adalah foto saat Nenekku, Ibu dari mamaku meninggal.
Saya tidak sempat bertemu dengan nenek, karena beliau sudah pulang lebih dulu kepada Allah Sang Pencipta ketika aku masih berumur sekitar dua bulan.
“Ma… ini foto siapa?” tanyaku.
“Itu foto, nenekmu ketika meninggal”
“Oh, yaa.. ini adalah rumah Mamakan , rumah kita yang di Gowa itu?”
“Iyaa, itu di sana.”
“Kau tahu, dulu di rumah banyak orang yang menetap di sana, Nenek dan Kakekmu tak keberatan jika ada sanak keluarga yang ingin menetap dirumah karena ingin menempuh pendidikan. Nenekmu itu sangat senang memberi. Kau tahu, ketika mama kecil dulu, baju-baju mama banyak yang diberikan kepada orang, kadang mama mencarinya ternyata sudah diberikan pada saudara yang lain.”
Aku tersenyum, hal itu mungkin menurun pada mamaku, karena setiap tahun, Mama selalu mengingatkan ku untuk memilih baju-baju yang sudah jarang aku gunakan dan yang masih layak pakai, untuk diberikan pada keluarga yang membutuhkan.
“Tak hanya itu, ketika kita kedatangan tamu, Nenekmu tidak akan membiarkan tamu itu pergi sebelum mereka mendapatkan makanan.”  Lanjut Mama.
“Ketika tamu itu hendak pamit, maka Nenekmu akan melarangnya, katanya nasi yang dimasak sudah matang sisa disajikan untuk tamu tersebut, nyatanya nasi itu baru saja dinaikkan di atas kompor, baru akan dimasak.” Kata mama tertawa.
Ooalaah. Aku dan saudaraku pun tertawa.
”Pokoknya kalau ada tamu yang datang ke rumah jangan lupa diberi minum atau disuguhkan makanan, apapun yang kita punya. Tamu itu rezeki loh dari Allah, bersyukur orang-orang mau datang ke rumah kita bertamu, silaturahmi. Dan jangan lupa untuk selalu menegur siapapun itu, jika itu tamu mama tau bapak atau orang yang tak kalian kenali cukup tersenyum ramahpun sudah sangat baik.”
Aku dan saudaraku mengangguk tanda mengerti. Benar apa kata Mama, kita harus memuliakan para tamu, kadang ada tamu yang datang dari jauh hanya untuk bersilaturahmi, mereka berkunjung ke rumah tak sedikit yang mengorbankan uang untuk transportasinya, dan yang paling penting mengorbankan waktunya hanya untuk bersilaturahmi mengunjungi kita. Uang mungkin dapat dicari kembali tapi waktu tak akan bisa terulang kembali.
Bukankah kita juga merasa nyaman jika dijamu dengan baik ketika berkunjung ke rumah seseorang, walaupun hanya sebatas air mineral ataupun senyum ramah.
Jadi marilah kita lebih banyak memberi, walaupun sedikit walaupun hanya dengan senyuman. Bukankah senyum juga merupakan sedekah?
Tak ada orang yang jatuh miskin ketika memberi.
Ini adalah pertama kali ku memposting sesuatu yang berdialog, pembawaannya masih kaku ya. Mungkin sekian dari postingan hari ini, semoga ada kebaikan yang bisa dipetik, sesungguhnya kebaikan tulisan ini datangnya dari Allah Subhana wa Ta’ala, dan kekurangannya berasal dari diriku sendiri. Terima kasih telah menyempatkan membaca.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Share:

Posting Komentar

Biografi Kak Mardiah PJ Baik Sapporo

Bismillah. Assalamualaikum . Saya akan memperkenalkan salah satu PJ ODOP BATCH 7, yang menjadi penanggung jawab kami di tim Sapporo...

Designed by OddThemes | Distributed by Blogger Themes