Bismillah
MencobaMmembuat puisi, silahkan dibaca.
KASIHAN
Dia tak bisa melihat indahnya dunia
Lantas karena itu kalian mengejeknya, mencacinya, mengganggunya.
Karena hanya manusia biasa, diapun marah melontarkan kata-kata, melempar alat bantunya.
Kalian tertawa, aku hanya bisa diam.
Dengan amarah yang masih ada, dia mencari tongkatnya, meraba tanah.
Aku iba, tapi tak berbuat apa-apa.
Akhirnya kalian memberikan tongkatnya , dengan rasa jengkel dia berlalu pergi, dengan langkah cepat.
Ku ingin memberi sesuatu tapi tak sempat oleh langkah cepatnya.
Kasihan..
Sungguh kasihan diri ini, tak sempat membantu.
Kasihan, sungguh kasihan kalian, aku.
Mungkin di dunia kalian yang tertawa, mungkin di dunia aku yang merasa iba.
Tapi di akhirat,
Dia yang tertawa, dia yang iba.
Semoga menjadi pelajaran untukku, untukmu dan untuk mereka.
Agar kita semua tertawa bersama.
-
Ini terinspirasi dari kisahku Ramadhan lalu.
Pic from unspalsh
Akhirnya menulis puisi juga ya KaK? hehehe Nice try, Kak! Terima kasih untuk puisinya, Kaak
BalasHapusTerima kasih kak sudah mampir😀 nggak tau ini masuk puisi nggak yah😅
BalasHapusKok bikin sedih hweee
BalasHapusTerima kasih kak sudah mampir😊
HapusSemangat kak...
BalasHapusIya ..terima kasih sudah mampir😃
HapusBisa aja di akhirat nanti...yang teraniaya lebih tinggi derajatnya
BalasHapusIya kak betul sekali.. semoga kota bisa belajar untuk tidak bersifat aniaya sesama makhluk
HapusWah puisi yang terilhami dari kisah nyata ya? Btw, kasihan sekali tokoh tersebut. Kok masih ada orang sejahat itu sekarang ini. Benar2 tak punya empati.
BalasHapusentah apa yang mereka lakukan,saya sudah lupa" ingat sekarang, saya juga tak tahu sengaja tidaknya mereka. Tapi, semoga bisa menjadi pelajaran untuk yang terlibat dan yang lainnya.
HapusSemoga kita bisa jadi insan yang terus lebih baik.
BalasHapusAamiin kak, terima kasih sudah berkunjung 🙏
Hapus